3 Alasan Motivasi Kerja Turun dan Solusinya

Motivasi Kerja Turun

Untuk Sobat yang sudah terbiasa sibuk setiap hari, menurunnya motivasi kerja pasti terasa cukup merepotkan. Sebab, hal tersebut bisa membuat pekerjaan jadi keteteran karena Sobat tidak bersemangat untuk menyelesaikan tugas-tugas seperti biasanya.

Selain itu, kurangnya motivasi kerja juga bisa membuat Sobat jadi merasa seperti tersiksa saat bekerja di kantor. Karena Sobat sadar Sobat tidak cukup bersemangat sehingga pekerjaan jadi terlantar, stres dan rasa bersalah pun ikut menumpuk. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memengaruhi bukan hanya produktivitas Sobat, tapi juga kondisi fisik, lho!

Kalau Sobat sedang mengalami masalah ini, Sobat bisa melakukan beberapa cara untuk mengatasinya, kok. Dengan memahami apa penyebab berkurangnya motivasi Sobat saat bekerja, Sobat pun bisa menemukan solusinya, kan? Jadi, yuk simak ulasan tentang tiga alasan utama mengapa motivasi kerja bisa menurun serta solusinya berikut ini!

3 Alasan Turunnya Motivasi Kerja

1. Terjebak dalam “Jebakan Sibuk”

Motivasi Kerja Turun Karena Terus-Terusan Sibuk

Sok-sokan sibuk dan terus-terusan sibuk ternyata sama-sama punya efek buruk, lho! (Foto: Kotaku)

Saat ini, jadi orang sibuk seolah-olah jadi sebuah simbol status yang menunjukkan kalau Sobat selalu aktif dan banyak dibutuhkan. Meskipun hal ini membuat ego Sobat puas, terus-terusan berada dalam “mode kerja” memberikan dampak panjang yang bisa menimbulkan kelelahan kerja, lho!

Kalau Sobat beranggapan bahwa terus-terusan sibuk pasti akan membantu Sobat maju dalam pekerjaan, Sobat perlu segera mengubah pikiran. Sebab, anggapan seperti itu justru malah bisa jadi senjata makan tuan. Akibatnya, Sobat jadi membenci pekerjaan, atasan, sampai teman kerja.

Untuk membebaskan diri dari jebakan ini, Sobat harus membuat prioritas dengan mendahulukan tugas-tugas yang penting terlebih dahulu. Salah satu caranya adalah dengan mengeliminasi atau menyingkirkan pekerjaan yang kurang atau tidak urgen terlebih dahulu.

Di samping itu, kalau Sobat punya kecenderungan untuk selalu berkata “ya” atas semua pekerjaan tambahan yang diberikan, Sobat harus segera belajar untuk mulai berkata “tidak.” Tujuannya sama, yaitu agar Sobat mendahulukan tugas-tugas yang penting terlebih dahulu. Di samping itu, hal ini juga akan membantu mengubah pola pikir Sobat soal pekerjaan, bahwa Sobat mengerjakan sesuatu karena Sobat “memilih” untuk melakukannya dan bukan karena Sobat “disuruh.”

Baca juga: Apa Itu Kelelahan Kerja? Definisi dan 5 Tanda Penting yang Wajib Diwaspadai

2. Terlalu Bergantung pada Tekad

Sulit Berkonsentrasi Karena Hilangnya Motivasi Kerja

Tekad untuk mengerjakan tugas tidak perlu harus ditunggu, tapi juga bisa “dipaksakan.” (Foto: Forbes)

Tekad memang dibutuhkan agar Sobat bisa menyelesaikan sebuah tugas. Akan tetapi, sulit kalau Sobat jadi terlalu bergantung pada tekad, apalagi kalau Sobat baru mau mengerjakan sesuatu kalau ada tekad. Tak jarang, Sobat memang harus memaksa untuk mendorong diri sendiri agar mulai mengerjakan sesuatu; begitu Sobat sudah fokus pada tugas tersebut, tak terasa akhirnya tugas tersebut selesai, kan?

Trik yang bisa Sobat lakukan agar tetap termotivasi dan punya tekad cukup adalah melakukan kebiasaan-kebiasaan kecil, tapi ampuh meningkatkan produktivitas Sobat. Contohnya adalah dengan membiasakan diri untuk mulai menulis laporan walaupun hanya dengan satu atau dua paragraf terlebih dahulu.

Pelan-pelan, Sobat akan merasa motivasi Sobat kembali sehingga tak terasa laporan Sobat sudah memiliki kemajuan pesat. Hal yang sama pun bisa Sobat terapkan dalam bidang lain, misalnya ketika ada tumpukan pesanan dan Sobat tiba-tiba merasa enggan kalau harus membuat rekapitulasi pesanan.

Baca juga: Sering Menunda Pekerjaan? Coba Atasi dengan 4 Tips Ini!

3. Kelelahan Secara Mental

Ilustrasi Kelelahan

Kelelahan secara mental dan emosional bisa pengaruhi motivasi untuk bekerja, lho. (Foto: Mind Tools)

Bisa jadi, penyebab turunnya motivasi Sobat adalah kelelahan secara mental atau emosional. Misalnya, Sobat merasa tidak diterima oleh orang-orang di lingkungan kerja atau merasa kalau kontribusi Sobat selama ini dipandang sebelah mata. Padahal, aspek-aspek yang berkaitan dengan emosional tersebut sangat memengaruhi motivasi – misalnya, bukankah Sobat lebih bersemangat kerja jika Sobat merasa ide-ide yang Sobat berikan ditanggapi dengan baik oleh tim?

Bahkan, rasa aman secara psikologis tersebut telah terbukti jadi karakteristik tim kerja yang sukses. Tim-tim seperti ini memiliki rasa saling percaya dan menghormati yang tinggi antara satu sama lain, yang membuat masing-masing anggotanya merasa lebih bahagia dan lebih produktif. Sebab, karena ada keyakinan bahwa rekan setim tidak akan mempermalukan, menertawai, atau menolak seseorang karena berani bertindak dan berpendapat, seseorang itu pun cenderung lebih bisa maju lebih jauh dalam urusan karir.

Ada banyak cara yang bisa Sobat lakukan untuk meredakan kelelahan emosional ini, misalnya dengan meningkatkan interaksi dengan orang lain di tempat kerja. Mulai dari berangkat ke kantor lebih awal atau memulai obrolan ringan, tujuannya adalah untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan para rekan kerja.

Tentunya, lumrah kalau Sobat merasa tidak bisa 100% termotivasi setiap hari. Akan tetapi, yang penting adalah bagaimana Sobat menghadapi dan mengatasi turunnya motivasi kerja tersebut. Sebab, mengatasi penurunan motivasi saat bekerja adalah “obat” yang sesungguhnya agar performa Sobat bisa kembali meningkat.

Supaya Sobat bisa makin fokus bekerja, pastikan Sobat bayar tagihan untuk kebutuhan keluarga di rumah tepat waktu, ya! Seperti tagihan air atau token listrik supaya keluarga di rumah selalu tenang dan Sobat bebas denda. Apalagi, Sobat punya aplikasi Unitedtronik yang pasti bisa buat transaksi makin mudah, bahkan saat Sobat di kantor dan tidak bisa keluar ruangan sama sekali.

Mudahnya hidup ada di genggaman tangan Sobat! Yuk, download aplikasi Unitedtronik sekarang juga di Play Store dan App Store, gratis!