Kabar ditutupnya Qlapa, startup buatan Indonesia yang bergerak di bidang marketplace khusus untuk kerajinan lokal, disayangkan banyak pihak. Tidak hanya pembeli yang menyukai barang-barang unik di Qlapa, namun para penjual, dan warganet pada umumnya beramai-ramai mengutarakan kesedihan atas keputusan ini.
Baca juga: Heboh Soal “Unicorn”, Ini Dia 4 Start Up “Unicorn” Asal Indonesia
Kabar ini disampaikan oleh Qlapa melalui website dan sosial media mereka pada tanggal 2 Maret 2019 lalu. Website yang didirikan oleh Benny Fajarai dan Fransiskus Xaverius ini ‘menyerah’ setelah 4 tahun berjuang menghidupkan start up yang dimulai pada tahun 2015 lalu.
Baca juga: Sering Dianggap Aplikasi “Alay”, Tiktok Sudah Diunduh 1 Miliar Kali
Dalam perjalanannya, Qlapa mengklaim telah berhasil menyalurkan puluhan miliar rupiah kepada para pengrajin lokal yang bergabung dalam platform ini untuk memasarkan produk mereka. Qlapa juga aktif membentuk komunitas dan pembinaan kepada para pengrajin lokal untuk mengembangkan pemasaran produk secara online.
Baca juga: Jangan Percaya! 5 Hal tentang Baterai Handphone Ini Ternyata Cuma Mitos
Keputusan ini cukup mengejutkan karena Qlapa tergolong startup yang dianggap memiliki potensi kuat untuk berkembang. Pada tahun 2018 Qlapa mendapatkan penghargaan sebagai Hidden Gem Application oleh Google Play Store karena keunikannya. Pada tahun 2017 lalu, Qlapa juga mengumumkan pendanaan Seri A yang didapatnya dari Aavishkaar, perusahaan investasi asal India.
Baca juga: Lebih dari Separuh Orang Dewasa di Indonesia Tidak Menggunakan Gawai
Kabar ditutupnya Qlapa ini rupanya sampai kepada kepala Badan Ekonomi Kreatif RI, Triawan Munaf yang menjanjikan solusi untuk Qlapa. Meski hingga kini belum ada kabar lebih lanjut, namun tidak sedikit masyarakat yang mengharapkan startup ini dapat diselamatkan.
Ikuti terus perkembangan informasinya terkini dengan kuota internet yang selalu terisi. Download aplikasi Unitedtronik DI SINI dan isi pulsa sendiri kapan saja di mana saja. (Ind.)