Samsung Electronics memprediksi laba operasinya pada kuartal kedua 2019 menurun lebih dari 50% dibandingkan laba operasi periode yang sama tahun 2018. Angka yang diperkirakan tersebut adlaah 56%, atau menjadi hanya 5,56 triliun dolar AS (sekitar 78,5 biliun rupiah). Informasi tersebut berasal dari rilis yang dibuat oleh perusahaan pada Kamis (4/7) dalam earnings guidance.
Angka tersebut akan menjadi laba kuartal terendah yang pernah diperoleh Samsung Electronics sejak kuartal ketiga tahun 2016, yang dikarenakan masalah pada perangkat Galaxy Note 7. Produsen barang elektronik asal Korea tersebut tidak menjelaskan secara lengkap apa alasan dari prediksi penurunan laba untuk kuartal kedua 2019 kali ini. Meski begitu, para analis sudah menduga bahwa masuknya Huawei ke dalam daftar hitam pemerintah AS adalah penyebabnya.

Layar OLED pada seri iPhone X merupakan produksi Samsung. (Foto: Business Insider)
Seperti yang sudah diketahui, masalah yang menimpa Huawei tersebut membuatnya sulit untuk mendapatkan dan menggunakan komponen dan teknologi dari AS tanpa seizin pemerintah Amerika. Padahal, Samsung juga merupakan salah satu pemasok chip prosesor untuk smartphone Huawei, meskipun Samsung berasal dari Korea.
Walaupun begitu, rupanya Samsung masih punya peluang untuk mendongkrak angka penjualan di segmen pasar tertentu. Hal ini dikarenakan adanya lonjakan laba pada divisi layar atau display, apalagi karena Samsung baru saja mendapatkan pemasukan sebesar 684 juta dolar AS (sekitar 9,7 triliun rupiah) dari Apple. Uang tersebut berasal dari penggunaan layar OLED Samsung pada perangkat iPhone.
Pastikan paket internet Sobat selalu aktif agar Sobat tidak melewatkan update informasi terbaru setiap hari. Sobat bisa isi sendiri paket data tanpa harus antri di konter lewat aplikasi Unitedtronik, lho! Pastinya #tanparibet, karena Sobat bisa beli langsung dari smartphone sendiri.
Sobat belum punya aplikasinya? Gampang, Sobat bisa download langsung di Play Store dan App Store, GRATIS! #denganUnitedtronik