Dalam update Facebook terbaru, nampaknya platform media sosial ini makin mantap ingin mengurangi jangkauan konten berbahaya di dalamnya. Sebab, salah satu perubahan yang paling mencolok dalam update tersebut adalah perubahan pada grup, di mana grup yang terus-menerus membagikan disinformasi akan didistribusikan kepada lebih sedikit orang di News Feed.
Baca juga: Facebook Umumkan Fitur Baru, Sekarang Pengguna Tahu Mengapa Ada Unggahan Tertentu di Beranda
Update Facebook Tekan Persebaran Disinformasi
Di samping itu, ada perubahan lain yang diharapkan mampu memangkas jumlah unggahan berkualitas rendah dari News Feed secara keseluruhan. Berdasarkan update Facebook tersebut, dijelaskan bahwa mereka kini mulai mengukur apakah orang yang mempublikasikan suatu unggahan tersebut memang sosok yang ‘penting’. Ukuran tersebut lantas digunakan dalam menentukan seberapa banyak promosi News Feed yang pengguna tersebut butuhkan. Meski begitu, popularitasnya di Facebook bukanlah tolak ukur yang digunakan.
Cara tersebut barangkali terdengar agak familiar bagi Sobat, apalagi jika dibandingkan dengan cara Google membuat peringkat hasil pencarian. Dalam metode yang Google gunakan, seberapa sering sebuah situs ditautkan oleh situs lainnya, oleh sistem akan dianggap sebagai sumber terpercaya. Dengan cara serupa, Facebook akan memutuskan apakah pengguna yang membuat unggahan tersebut memang bernilai atau sekadar cari cara untuk “memainkan” News Feed.

Foto: The Verge
Facebook pun membuat perubahan kecil namun signifikan dalam hal pengecekan fakta. Seiring dengan The Associated Press sekarang mulai mengecek fakta beberapa video di Amerika Serikat, Facebook akan mulai menyertakan “Trust Indicators” atau indikator kepercayaan ketika para pengguna mengklik untuk melihat konteks sebuah unggahan. Indikator tersebut berasal dari The Trust Project, yaitu sebuah grup yang dibangun organisasi berita untuk menentukan tingkat kepercayaan sebuah publikasi.
Update untuk Aplikasi Messenger
Sedangkan untuk aplikasi perpesanan milik Facebook, yaitu Messenger, akan ada beberapa fitur untuk mengurangi disinformasi yang serupa dengan fitur di WhatsApp. Menurut update Facebook terakhir, penambahan tersebut juga akan membantu pengguna mengetahui apakan pesan yang mereka terima adalah pesan terusan (forward) atau bukan. Di samping itu, ada tambahan tombol agar pengguna dapat mencari informasi lebih lanjut terkait topik dalam pesan yang diterima.
Baca juga: Fitur Baru Facebook, Tambahkan Bagian Kenangan untuk Pengguna yang Sudah Tiada
Sebenarnya, Facebook sudah mengambil langkah tegas untuk menyingkirkan propaganda dan disinformasi dari platform-nya segera setelah pemilu 2016 di Amerika Serikat berakhir. Sayangnya, masih banyak oknum yang mampu memanfaatkan celah yang ada sehingga Facebook masih menghadapi masalah yang sama.
Selain update yang dijelaskan di atas, Facebook juga menerapkan perubahan lainnya, termasuk:
- Blocking tool yang lebih mendetail di Messenger.
- Menerapkan lencana profil yang terverifikasi di Messenger.
- Pengguna yang sudah meninggalkan grup masih bisa menghapus unggahan dan komentar di halaman grup tersebut.
- Menambahkan lebih banyak informasi terkait kualitas Page.
- Mengurangi persebaran konten yang jika diunggah di Instagram biasanya tidak dihapus oleh moderator.
Kalau menurut Sobat, apakah update terakhir ini akhirnya akan mampu mengatasi masalah penyebaran disinformasi di Facebook secara signifikan? Pastikan paket internet Sobat selalu terisi agar bisa update informasi terbaru setiap hari. Isi sendiri paket data Sobat dengan aplikasi Unitedtronik. Dapatkan aplikasinya di Play Store atau App Store sekarang juga!