7 Kebiasaan Mengatur Uang yang Wajib Distop Kalau Tidak Ingin Jatuh Miskin!

Efek Kebiasaan Mengatur Uang yang Buruk

Ketidakpastian adalah hal yang pasti dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam urusan keuangan. Karena itu, menerapkan kebiasaan mengatur uang yang baik sangat dibutuhkan demi menjaga kondisi keuangan agar selalu stabil, bahkan ketika Sobat tanpa disangka harus mengalami masa-masa sulit.

Selain itu, Sobat juga perlu ketahui dan perhatikan dengan cermat berbagai kebiasaan mengatur uang yang negatif. Karena dengan mengetahuinya, Sobat jadi tahu apa saja yang perlu dihindari, kan? Jadi, apa saja ya kebiasaan negatif yang perlu Sobat jauhi dalam urusan mengatur uang?

Kebiasaan Mengatur Uang yang Harus Segera Dihentikan

1. Malas Membuat Anggaran

Membuat Anggaran Jadi Kebiasaan Mengatur Uang yang Baik

Membuat anggaran secara rutin punya manfaat jauh lebih besar daripada “repotnya”, lho! (Foto: The Balance)

Siapa bilang membuat anggaran itu menyulitkan? Sebab, anggaran sebenarnya mudah untuk dibuat, kok. Apalagi, manfaat dari membuat anggaran pasti bisa sangat membantu menjaga kondisi keuangan Sobat tiap bulan, mulai dari urusan penghematan pengeluaran, pembayaran tagihan tepat waktu, hingga konsisten dalam menabung.

Baca juga: 5 Cara Membuat Anggaran dengan Mudah, Bikin Pengeluaran Makin Hemat

2. Gaya Hidup Tidak Sesuai Kemampuan

Wanita Hobi Belanja

Keluarkan uang sesuai dengan kemanpuan, bukan keinginan. (Foto: Verywell Mind)

Sayangnya, sering kali keinginan untuk mengikuti gaya hidup orang-orang yang lebih kaya muncul. Kalau tidak ditahan, hal ini tentu bisa membuat kondisi keuangan Sobat jadi kacau berantakan, apalagi kalau gaya hidup tinggi tersebut berada di luar kemampuan keuangan Sobat, kan?

3. Pembelian Tanpa Pertimbangan

Hobi Belanja

Memanfaatkan promosi sah-sah saja asal dilakukan dengan pertimbangan matang. (Foto: Democrat and Chronicle)

Ada diskon, program cashback, maupun program promosi lainnya bisa dengan mudah membuat Sobat jadi kalap dan belanja tanpa berpikir panjang. Padahal, bisa jadi barang yang dibeli tersebut justru sama sekali tidak dibutuhkan, yang berarti ada alokasi pengeluaran tertentu yang malah jadi terpakai, kan? Karena itu, sebelum dikuasai rayuan program promo, pertimbangkan dulu dengan matang keputusan untuk melakukan pembelian, tak peduli “sekecil” apa nilai barangnya.

4. Meremehkan Pentingnya Tabungan dan Investasi

Menabung dan Investasi Kebiasaan Mengatur Uang yang Positif

Antisipasi situasi di masa depan dengan mempersiapkan tabungan dan investasi. (Foto: Catatan Keluarga Muda)

Pada dasarnya, baik tabungan maupun investasi sama-sama penting untuk menjaga stabilitas kondisi keuangan Sobat di masa depan. Pasalnya, tabungan dan investasi inilah yang dapat dijadikan pegangan ketika hal-hal tak terduga terjadi, misalnya biaya renovasi rumah, reparasi kendaraan, sampai membeli perlengkapan rumah tangga baru karena kerusakan parah. Di samping itu, keduanya juga dapat dijadikan sumber penghasilan ketika Sobat sudah masuk masa pensiun nanti.

5. Berlebihan Menggunakan Kartu Kredit dan PayLater

Transaksi Belanja Online dengan Kartu Kredit

Menggunakan opsi pembayaran kredit boleh, tapi ingat ada cicilan yang harus dibayar. (Foto: Everypixel)

Baik kartu kredit maupun fitur PayLater memang bermanfaat, tapi hanya jika Sobat menggunakannya secara bijak. Kalau Sobat sembarangan menggunakannya, yang ada gaji tiap bulan akan terlalu sering dipakai untuk membayar cicilan alias utang Sobat. Akibatnya, kebutuhan lain jadi harus tertunda atau dinomorduakan, kan?

6. Terlalu Sering Meminjamkan Uang

Meminjamkan Uang ke Teman

Tak ada salahnya berhati-hati dalam meminjamkan uang ke teman atau tetangga. (Foto: Deseret News)

Menolong teman atau tetangga dengan meminjamkan uang memang perbuatan yang baik. Akan tetapi, kalau dilakukan terus-menerus tanpa memerhatikan kondisi keuangan sendiri, hal ini jelas kebiasaan mengatur uang yang buruk, kan? Apalagi, biar bagaimanapun Sobat harus sadar bahwa ada risiko kalau uang tersebut baru dikembalikan setelah berbulan-bulan, atau malah tidak kembali sama sekali.

7. Mengabaikan Persiapan Dana Darurat

Ilustrasi Dana Darurat

Persiapkan dana darurat agar kondisi tak terduga membuat keuangan jadi goyah. (Foto: National Debt Relief)

Dana darurat ini mirip seperti tabungan, tapi yang secara khusus ditujukan untuk segala kebutuhan yang bersifat mendesak atau darurat, seperti yang ditunjukkan namanya. Nah, dari dana darurat ini, Sobat bisa memanfaatkannya misal untuk membayar reparasi barang elektronik atau kendaraan, atau membayar jasa tukang untuk perbaikan genteng yang bocor.

Dana darurat ini tidak boleh digunakan untuk kebutuhan lain meskipun tidak terpakai sama sekali dalam sebulan. Justru, Sobat harus rutin menyisihkan dana darurat secara teratur tiap bulan, tak peduli apakah dana tersebut terpakai atau tidak.

Ingin persiapkan dana darurat, tapi gaji pas-pasan? Sobat bisa jalankan usaha sampingan dengan modal minim yang bisa dimulai sekarang juga, kok! Apalagi, Sobat bisa jadi agen pulsa dan pembayaran PPOB dengan aplikasi Unitedtronik yang bisa dijalankan dari mana saja, bahkan tanpa harus punya konter sendiri.

Cukup download aplikasi dan registrasi, Sobat sudah bisa langsung isi saldo awal sebagai modal dan mulai berjualan langsung, kok! Semuanya hanya butuh waktu 5 menit, lho. Apalagi, modal awal yang jadi saldo bisa bebas Sobat tentukan sendiri, jadi Sobat tak perlu harus siapkan uang sampai jutaan dulu, kan?

Jadi, tunggu apa lagi? Mulai bisnis sampingan untuk penghasilan tambahan sekarang juga dengan Unitedtronik! Download aplikasi Unitedtronik di Play Store dan App Store, gratis!